Hampir semua makanan Indonesia menggunakan bawang merah sebagai salah satu bumbu masakannya. Ya, bawang merah adalah bumbu dasar yang tidak boleh tidak ada di dapur Anda. Tidak hanya membuat makanan menjadi lebih sedap dan kaya rasa, bawang merah ternyata juga mempunyai manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaat bawang yang berwarna merah ini?
Kandungan gizi dalam bawang merah
Sebelum mengetahui apa saja manfaat bawang merah, Anda harus tahu dulu kandungan zat gizi yang ada di dalam bawang ini. Berikut adalah kandungan zat gizinya:
- Kalori: memiliki kandungan kalori yang rendah, 28 gram bawang hanya mengandung 11 kalori
- Zat gizi makro: sebagian besar terdiri dari karbohidrat dan air, sedangkan tidak mengandung lemak sama sekali.
- Vitamin dan mineral: kandungan vitamin yang tinggi adalah vitamin C dan vitamin B6, sementara jenis mineral yang paling banyak terkandung adalah kromium.
- Indeks glikemik: bawang merah termasuk makanan yang mempunyai tingkat indeks glikemiks yang rendah yaitu hanya mencapai 10.
Manfaat bawang merah bagi kesehatan
Bawang berwarna merah yang jadi saudara bawang putih ini mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaat bawang merah?
1. Bantu mencegah kanker
Bawang merah mengandung zat yang disebut dengan quercetin. Quercetin adalah zat alami yang membuat bawang jadi berwarna warna merah gelap. Menurut University of Maryland Medical Center, zat quercetin termasuk zat antioksidan yang berperan penting dalam melawan efek radikal bebas berbahaya dalam tubuh. Salah satu dampak penumpukan radikal bebas adalah kanker.
Antioksidan seperti quercetin mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa zat quercetin dalam bawang ini mampu mencegah pertumbuhan sel kanker paru, kanker prostat, kanker ovarium, kanker usus, serta kanker endometrial.
2. Menurunkan tekanan darah
Dalam jurnal Pharmacological Reports yang diterbitkan pada tahun 2009, disebutkan jugaa bahwa zat quercetin yang cukup tinggi ada di dalam bawang merah mampu menurunkan tekanan darah yang tinggi. Seseorang yang mempunyai tekanan darah tinggi berisiko untuk mengalami berbagai penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner, stroke, gagal ginjal, dan diabetes mellitus.
3. Membantu menormalkan kadar gula darah
Kadar gula darah yang tinggi terbukti mengakibatkan timbulnya penyakit diabetes mellitus. Bahkan menurut Center for Disease Control Prevention, kadar gula darah tinggi merupakan sumber dari segala penyakit degeneratif dan penyakit kronis.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di daerah Sudan, penderita diabetes mellitus tipe satu dan tipe dua yang mengonsumsi bawang merah mentah terbukti memiliki jumlah gula darah yang normal dibandingkan yang tidak mengonsumsinya. Penelitian lain yang dipublikasikan dalam Environmental Health Insight, juga membuktikan hal yang sama bahwa bawang berwarna merah memang mampu untuk menurunkan kadar gula darah.
Para ahli menyimpulkan jika bawang ini memang mampu meningkatkan kadar insulin serta membantu proses glikolisis pada penderita diabetes yang menyebabkan penurunan kadar gula darah.
4. Menurunkan kolesterol tubuh
Sebuah jurnal yang dilaporkan dalam Phytotherapy Research menyebutkan bahwa bawang merah bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Studi yang dilakukan pada hewan ini menunjukkan jika diet yang mengandung makanan dengan banyak bawang merah mampu menurunkan kadar kolesterol total dalam tubuh.
Para ahli percaya penurunan kolesterol yang terjadi ini diakibatkan oleh kandungan zat antioksidan serta zat bioaktif lainnya yang ada di dalam bawang tersebut yang dapat menurunkan jumlah lemak total dalam tubuh secara langsung.
5. Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Kandungan polifenol yang ada di dalam tanaman bawang mengandung antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas, papar Anne Mauney, ahli diet di Washington, DC Kemampuan bawang yang dapat menghilangkan radikal bebas dalam tubuh dapat membantu mendorong sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Selain itu, menurut University of Maryland Medical Center, kandungan quercetin di dalam tanaman bawang juga dpaat mengurangi reaksi alergi dengan menghentikan tubuh Anda dari produksi histamin. Histamin adalah zat yang membuat Anda bersin, menangis dan gatal jika Anda mengalami reaksi alergi.
6. Bagus untuk bahan makanan diet
Bawang merah bagus untuk dijadikan bahan dalam diet sehat makanan Anda. meskipun bukan makanan dengan nutrisi super banyak, bawang warna merah ini mengandung nutrisi penting dalam jumlah sedang seperti kalium.
Kalium adalah mineral yang berhubungan dengan kesehatan jantung. Selain itu, ada juga zat besi yang dapat meningkatkan sirkulasi peredaran oksigen di dalam darah.
Walaupun jumlah nutrisi tersebut tidak terlalu banyak di dalam kandungan bawang. Namun ini tetap dapat meningkatkan kerja fungsi tubuh secara keseluruhan dari makanan yang Anda makan.
7. Mengandung vitamin C
Bawang merah adalah makanan yang merupakan sumber vitamin C yang baik. Dalam kisaran 100 gram bawang, ia mengandung 10 persen vitamin C yang dibutuhkan tubuh sehari-hari.
Vitamin C adalah vitamin esensial yang larut dalam air dan dibutuhkan tubuh Anda untuk membuat kolagen. Perlu diketahui, bahwa kolagen penting untuk tubuh. Kolagen merupakan protein yang membantu penyembuhan luka dan berfungsi untuk mendukung kesehatan serta kekebalan tubuh.
8. Mengandung protein yang bisa mendukung kesehatan tubuh
Bawang merah mengandung protein yang tidak terlalu banyak. Per porsi bawang dengan berat 148 gram hanya ada 1 gram protein saja. Meski demikian, bawang ini bisa dijadikan pelengkap makanan seperti sambal mentah, untuk bumbu resep nasi goreng, atau makanan lain.
Protein dalam bawang berwarna merah ini berkhasiat baik untuk memelihara dan membangun sel jaringan tubuh yang sehat.
Sumber : Gorinstein, S., Leontowicz, H., Jastrzebski, Z., Najman, K., Tashma, Z., Katrich, E., Heo, B., Cho, J., Park, Y. and Trakhtenberg, S. (2009) ‘The influence of raw and processed garlic and onions on plasma classical and non-classical atherosclerosis indices: Investigations in vitro and in vivo’, Phytotherapy research : PTR., 24(5), pp. 706–14. HealWithF (2010) Health benefits of eating red onions — why are red onions good for you?. Available at:http://www.healwithfood.org/health-benefits/eating-red-onions.php (Accessed: 17 February 2017). Perez-Vizcaino, F., Duarte, J., Jimenez, R., Santos-Buelga, C. and Osuna, A. (2009) ‘Antihypertensive effects of the flavonoid quercetin’, Pharmacological reports : PR., 61(1), pp. 67–75. Slimestad, R., Fossen, T. and VĂ¥gen, I. (2007) ‘Onions: A source of unique dietary flavonoids’, Journal of agricultural and food chemistry., 55(25), pp. 10067–80. Taj Eldin, I. M., Ahmed, E. M., & Elwahab H.M, A. (2010). Preliminary Study of the Clinical Hypoglycemic Effects of Allium cepa (Red Onion) in Type 1 and Type 2 Diabetic Patients. Environmental Health Insights, 4, 71–77. http://doi.org/10.4137/EHI.S5540 Onion nutrition https://www.livescience.com/45293-onion-nutrition.html Diakses pada 21 Februari 2019.Nutrition of red onion vs white onion https://www.livestrong.com/article/534852-nutrition-of-red-onions-vs-white-onions/ Diakses pada 21 Februari 2019. Nutrional content of red onions https://www.livestrong.com/article/520567-nutritional-content-of-red-onions/Diakses pada 21 Februari 2019.Is red onion good for you https://healthyeating.sfgate.com/red-onion-good-you-2763.html Diakses pada 21 Februari 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar